Sugeng Rawuh.....

Saturday, June 16, 2007
masih ingat kan artikel sebelumnya tentang sungai yang kotor? ya dibuat cuci baju. ya dibuat buang air. ya kena limbah dsb. ya walaupun sudah ada yang bersih sih. ternyata bukan hanya sungai yang kotor di surabaya ini. laut di sekitar surabaya juga kotor. ini adalah hasil observasi saya dan teman-teman waktu sekolah saya mengadakan observasi ke kenjeran dan pemukiman di sekitarnya. saya dan teman-teman melihat laut di tepi desa tersebut penuh sampah. kata salah satu warga disana, mungkin sampah itu dari tanjung perak. pemandangan yang sama kami temukan di pantai kenjeran. padahal itu tempat wisata. apalagi laut di daerah tanjung perak. warna airnya sangat tidak layak jika dikatakan sebagai air laut.

>_^
 
posted by Anita Eka Puspita at 6:36 AM | 1 comments
MENYAMBUT KONFERENSI NASIONAL PRODUKSI BERSIH 2006
Oleh TIGOR TAMBUNAN

Tanggal 2-3 Agustus 2006 Surabaya akan menjadi tuan rumah
Konferensi Nasional IV Produksi Bersih. Dari susunan acara dan
daftar pembicara yang sudah dipublikasikan, terlihat acara ini
sebenarnya dapat dikategorikan berbobot untuk mendiseminasikan
budaya produksi bersih pada masyarakat industri.
Salah satu acara penting pada konferensi ini yang perlu
dicermati adalah kunjungan setengah hari ke pabrik PT Unilever
Surabaya, sebuah PMA produsen consumer goods di Surabaya. Seingat
penulis, PT Unilever Surabaya adalah satu-satunya perusahaan
berperingkat hijau di Surabaya untuk Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER)
2004/2005.

Kerusakan lingkungan
Propagasi dampak polusi industri di Indonesia umumnya bersifat
lebih "lokal" dibandingkan polusi domestik. Namun, karena
tersangkanya lebih teridentifikasi, kasus-kasus polusi industri
lebih sering diangkat ke permukaan.
Meski demikian, penyelesaiannya belum memuaskan. Sanksi-sanksi
hukum atas kejahatan lingkungan lebih sering dianggap angin lalu
oleh sebagian masyarakat industri kita. Buktinya, pabrik-pabrik
"hitam" masih tetap beroperasi hingga hari ini.
Di Jawa Timur, lebih khusus lagi di Surabaya dan sekitarnya,
hubungan antara aktivitas produksi industri dan kelestarian
lingkungan masih tetap saja jauh, bahkan terasa makin jauh, dari
"hijau", apalagi "emas". Sekadar catatan, emas adalah peringkat
tertinggi untuk PROPER.
Satu contoh adalah makin buruknya kualitas air sungai di
Surabaya. Menurut hasil penelitian, polutan utamanya adalah limbah
produksi yang langsung dibuang ke sungai oleh beberapa perusahaan
tanpa melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Selain contoh itu, masih banyak lagi kasus lain yang menunjukkan
banyaknya pelaku usaha di Jawa Timur yang belum menerapkan konsep
produksi bersih (cleaner production), yaitu konsep produksi yang
ramah lingkungan.

Produksi bersih
Konsep produksi bersih diperkenalkan oleh Program Lingkungan
Hidup PBB (UNEP) sekitar tahun 1989. UNEP mendefinisikan produksi
bersih sebagai serangkaian tindakan pencegahan kerusakan lingkungan
yang bersifat jangka panjang, berkesinambungan, dan terintegrasi
pada keseluruhan tahap proses produksi. Tujuannya untuk mengurangi
risiko yang tidak diinginkan pada manusia dan lingkungan.
Filosofi konsep ini sedikit berbeda dengan konsep eko-efisiensi.
Eko-efisiensi (eco-efficiency) berangkat dari pemahaman tentang
tercapainya kondisi ekonomi yang efisien dan berdampak positif pada
lingkungan. Adapun produksi bersih berawal dari tercapainya sebuah
kondisi lingkungan yang efisien yang berdampak positif terhadap
kondisi ekonomi.
Dalam sebuah perusahaan, produksi bersih dapat dicapai melalui
beberapa langkah, antara lain pembenahan sistem dan perilaku
housekeeping dalam sebuah perusahaan. Bisa pula melakukan perbaikan
sistem pengawasan proses produksi serta penggunaan prinsip-prinsip
daur ulang dan penggunaan ulang (recycling and reuse) komponen
material serta energi.
Langkah lainnya, melakukan perawatan dan modifikasi peralatan
produksi, penggantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan, serta
modifikasi produk dan pemanfaatan produk sampingan.
Dengan kata lain, usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk
mencapai produksi bersih sebenarnya sangat bervariasi, tidak hanya
bersifat taktis dan teknis, namun juga bersifat strategis dan
filosofis. Problem seputar IPAL di industri yang bolak-balik
diangkat ke media oleh kawan-kawan pencinta lingkungan sebenarnya
hanyalah sebagian kecil cara teknis untuk mewujudkan produksi bersih.
Dengan mengadopsi konsep produksi bersih secara konsisten dan
berkelanjutan, para pelaku usaha diharapkan akan memiliki status
sebagai green producer yang nantinya diharapkan dapat mendorong
terbentuknya green industry.
Selamat berkonferensi.


Tigor Tambunan
Dosen Jurusan Teknik dan Manajemen Industri
Sekolah Tinggi Teknik Surabaya

KOMPAS Jawa Timur - Rabu, 02 Aug 2006 Halaman: 4 Penulis: Tambunan, Tigor

^_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:57 AM | 0 comments
"PEMCEMARAN SUNGAI

Pintu Air Kayun dipenuhi oleh busa, Senin (15/5) pagi. Banyaknya
busa ini disebabkan air Kalimas masih dipakai beberapa warga untuk
mencuci atau mandi."

KOMPAS Jawa Timur - Selasa, 16 May 2006 Halaman: 3 Penulis: Anggoro, Antonius Ponco

Uwah....Ternyata warga Surabaya itu tidak menjaga kebersihan, kalau susah saja cari air bersih bisanya menuntut pemerintah saja. Yang benar saja air sungai buat minum penduduk se-Surabaya dibuat cuci baju.

-_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:49 AM | 0 comments
- Lihat bagian tutup atau segelnya, kalau asli rapi tetapi kalau palsu tidak seberapa rapi
- Bila dari segel anda masih ragu anda dapat melihat tutupnya, kalau asli tutupnya ada label merk tersebut itupun biasanya timbul tetapi kalau palsu biasanya polos, sekarang banyak orang - orang yang menjual tutup kemasan untuk galon kan...
- Jangan lupa lihat airnya keruh apa tidak. ada juga yang ada helaian daunnya, ketahuan sekali kalau itu palsu
- Bila rasa air mineral itu aneh atau tidak enak maka anda jangan teruskan mengkonsumsi air mineral itu.

Sumber saya dapat dari:
Sigi 30 menit, SCTV

^_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:40 AM | 0 comments
Air bersih....Hmmmm, zaman sekarang cari air bersih itu mulai agak sulit ya....Mulai dari air sungai yang tercemar, air PDAM yang tidak benar sampai air isi ulang tidak jelas. Saya pernah lihat di salah satu iklan air mineral ternama bahwa hati - hati bila membeli air isi ulang yang tidak jelas asal - usulnya. Dampaknya ya jelas sesuatu yang terkandung di dalamnya. Ada lagi, saya pernah lihat acara di salah satu televisi swasta Indonesia, air kemasan yang bermerk terkenal pun dapat dipalsukan. Jadi, bagaimana hidup kita sekarang?

^_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:31 AM | 0 comments
Air Bersih
KEBUTUHAN SANGAT MENDESAK


Surabaya, Kompas
Kebutuhan air bersih di empat daerah yang menjadi basis industri
di Jawa Timur sangat mendesak. Namun, proyek instalasi air bersih di
Umbulan, Kabupaten Pasuruan, baru dapat direalisasikan enam tahun
hingga tujuh tahun mendatang.
Lead Water and Sanitation Specialist dari Bank Dunia Washington,
Bill Kingdom, Senin (17/7) di Surabaya mengatakan, proyek instalasi
air di Umbulan dapat diwujudkan apabila perusahaan daerah air minum
(PDAM) di masing-masing kabupaten/kota, yakni Kota Surabaya,
Kabupaten Sidoarjo, Gresik, dan Pasuruan, memperbaiki kebocoran pada
pipa jaringan air supaya distribusi air efisien.
Bank Dunia ditunjuk untuk melakukan studi kelayakan terhadap
proyek instalasi air bersih di Umbulan. Proyek air di Umbulan
merupakan keinginan dari Pemerintah Provinsi Jatim untuk memenuhi
kebutuhan air di empat kabupaten/kota di Jatim.
Sanitary Engineer Bank Dunia Indonesia Risyana Sukarma
mengatakan, menurut hasil studi kelayakan Bank Dunia, proyek
instalasi air bersih membutuhkan dana sekitar 250 juta dollar AS.
Bupati Sidoarjo Win Hendrarso mengemukakan, PDAM Sidoarjo saat
ini hanya mampu melayani sekitar 23 persen dari total pelanggan.
Karena itu, pihaknya mengharapkan agar proyek instalasi air bersih
segera diwujudkan. Hal senada dikemukakan Kabupaten Gresik.
Direktur Utama PDAM Surabaya Mohammad Selim menuturkan, untuk
memenuhi kebutuhan air bagi warga Kota Surabaya, pihaknya berencana
memasok dari sumber air di Karang Pilang III sebesar 2.000 liter per
detik. (LIA)

KOMPAS Jawa Timur - Selasa, 18 Jul 2006 Halaman: 3

^_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:27 AM | 0 comments
IKAN MABUK DI KALI SURABAYA
Oksigen Terlarut Mendekati Nol

"Ikan-ikan di Kali Surabaya menggelepar di permukaan air, Jumat
(2/6), lepas tengah malam sampai pagi. Ikan-ikan ini mabuk karena
oksigen yang terlarut dalam air hampir mendekati nol. Padahal, air
Kali Surabaya merupakan air baku Perusahaan Daerah Air Minum untuk
konsumsi warga Surabaya......"

KOMPAS Jawa Timur - Sabtu, 03 Jun 2006, Penulis: INA
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Yah itulah yang saya dan warga Surabaya lainnya takuti, darimana ya asal racun yang membuat ikan - ikan itu mabuk? Apalagi itu air baku dari PDAM, uwah.....merinding rasanya. Air yang kita konsumsi bisa seperti itu, ibarat salah satu dialog dalam iklan salah satu permen, "Nggak masuk akal". Benar tidak?

^_-
 
posted by Anita Eka Puspita at 12:10 AM | 0 comments